Dalam industri manufaktur seperti industri farmasi, industri pangan, dan aplikasi teknik semikonduktor diperlukan suatu sistem ruang kerja yang mendukung kebutuhan tingkat polusi lingkungan rendah. Ruang kerja yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut dikenal dengan nama Cleanroom.

Tingkat kontaminasi terkontrol yang dimiliki cleanroom ditentukan oleh jumlah partikel per meter kubik pada ukuran partikel tertentu. Misalnya seperti udara ambeien di luar lingkungan perkotaan yang khas mengandung 35 juta partikel per meter kubik dalam kisaran ukuran 0,5 µm dan diameter yang lebih besar, sesuai dengan Cleanroom ISO 9. Sedangkan Cleanroom ISO 1 hanya mensyaratkan 12 partikel per meter kubik dalam kisaran 0,3 µm dan diameter lebih kecil.

Cleanroom modern ditemukan oleh seorang fisikawan dari US yang bernama Willis Whitfield. Sebelum penemuan Whitfield, Cleanroom sering bermasalah dengan partikel dan aliran udara yang tidak dapat diperediksi. Whitfield merancang kamar bersihnya dengan aliran udara yang konstan dan disaring untuk membersihkan partikel udara. Di tahun 1960an, cleanroom modern Whitfield telah berkembang di seluruh dunia.

Staf mengenakan pakaian pelindung (APD) lengkap mulai dari kerudung, masker wajah, sarung tangan, sepatu bot, dan lainnya. Kemudian masuk dan keluar melalui airlock (kadang termasuk shower air).

Sementara itu, peralatan di dalam Cleanroom dirancang untuk menghasilkan kontaminasi udara yang minim. Hanya pel dan lap khusus yang digunakan. Furnitur Cleanroom juga dirancang untuk menghasilkan minimal partikel yang mudah dibersihkan. Material umum seperti kertas, pensil, dan kain yang terbuat dari serat alami sering dikecualikan, hanya menggunakan alternatifnya saja.

Cleanroom tidak steril (bebas dari mikroba yang tidak terkontrol) , hanya partikel udara yang dikendalikan. Biasanya tingkat partikel diuji menggunakan perhitungan partikel dan mikroorganisme yang terdeteksi dan dihitung melalui metode pemantauan lingkungan.

Adapun beberapa alat pendukung Cleanroom adalah sebagai berikut: