Atap Insulasi tipe LH memiliki kemiringan yang cukup curam, yang umumnya lebih dari 30 derajat. Kemiringan ini sangat bermanfaat untuk mengurangi tekanan pada struktur atap. Dengan sudut miring yang tajam, beban yang diterima atap dapat tersebar secara merata, dan risiko penumpukan material berat, seperti air atau kotoran, dapat diminimalkan.
Desain atap Insulasi tipe LH yang terdiri dari dua sisi miring dengan puncak di tengah memungkinkan distribusi beban yang lebih merata. Bentuk ini memberikan kestabilan struktural yang lebih baik, bahkan dalam menghadapi tekanan angin atau cuaca ekstrem. Selain itu, desain dua sisi ini juga memberikan ruang yang lebih luas di bawah atap, membuatnya lebih fungsional.
Atap Insulasi tipe LH menggunakan berbagai material yang kuat dan tahan lama, seperti genteng metal, aspal, atau kayu. Pemilihan material tergantung pada kebutuhan struktur dan tujuan bangunan tersebut. Genteng metal sering dipilih karena ketahanannya terhadap perubahan cuaca, sedangkan kayu memberikan kesan alami pada desain atap.
Salah satu ciri penting dari atap Insulasi tipe LH adalah sistem drainase yang efisien. Dengan kemiringan curam, atap ini memungkinkan air hujan atau kelembapan untuk mengalir dengan cepat, mencegah terjadinya penumpukan yang dapat merusak atap. Saluran pembuangan air atau talang juga sangat penting untuk menjaga stabilitas struktur atap.