Ragam Bahan Dinding Cold Storage

Cold storage memiliki peranan penting pada rantai pasok makanan modern guna menjaga kualitas produk dari produsen ke konsumen.

Agar temperatur dingin ruang tetap terjaga, cold storage dibangun menggunakan material khusus. Material tersebut harus memenuhi syarat sebagai insulator yang baik dan higienis. Selain itu, cold storage juga harus memiliki daya tahan baik pada iklim tropis dan aman bagi pekerja yang ada di dalamnya.

Material yang biasa digunakan sebagai dinding cold storage dosebut dengan pre fabricated panel yang dirancang dari berbagai macam bahan seperti glasswool, cork wool, Expanded polystyrene, extruded polystyrene, Polyisocyanurate, dan Polyurethane (PU).

Bahan-bahan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, untuk membangun cold storage sebaiknya menggunakan bahan PU.

Alasannya adalah karena PU memiliki nilai rambat panas sebenar 0.023 – 0.026 W/mk, yang lebih rendah daripada bahan lainnya seperti Expanded polystyrene denan nilai 0.047 W/mK. Selain itu bahan PU sendiri jika dipadukan antara daya insulasi dengan kekuatan panelnya dikisaran density (kepadatan) 45 kg/m3 maka mampu memperkukuh struktur bangunan tanpa kehilangan efektivitasnya dalam menghambat panas.

Bahan PU yang memiliki berbagai keunggulan itu, menjadi salah satu material utama Dinding Salju Sabe. Polyurethane memberikan insulasi yang lebih baik dibandingkan material lain pada ketebalan yang sama. Dinding Salju Sabe memiliki ketahanan lebih dari 60 tahun.

Oleh karena itu, menggunakan Dinding Salju Sabe sebagai material cold storage adalah pilihan tepat. Tidak hanya itu, keunggulan lain dari Dinding Salju adalah telah memiliki SNI dan sertifikasi ISO sehingga sudah terjamin kualitasnya.


Sumber: troboslivestock.com